Apa Itu Kredit Dan Debit, Ini Penjelasannya


Kredit dan debit merupakan istilah yang sering kita dengar di kehidupan sehari hari utamanya di dunia keuangan. Transaksi Debit dan kredit umum dijalankan dalam dunia akuntansi dan perbankan. Lalu apa itu kredit dan debit? Berikut klarifikasi lengkapnya!





Daftar Tulisan


Pengertian Kredit





Kredit berasal dari bahasa Latin Credere yang mempunyai arti yakin atau to believe atau trust (Kepercayaan), yang melandasi perlindungan kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, jadi akidah itu adalah suatu iktikad yang diberikan pihak pemberi kredit bahwa sehabis jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikan derma sesuai komitmen awal yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.  





kredit biasa terletak di segi kanan dari sebuah neraca. Istilah kredit sendiri merupakan pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan, Jika akun hutang, akumulasi dan ekuitas berada di posisi debit maka artinya kedua jenis akun ini mengalami penurunan nilai.





Pengertian Debit





Sedangkan Debit berasal dari bahasa latin debere yang ialah pencatatan akuntansi dimana aset dan ongkos mengalami peningkatan biaya dan aset. Debit adalah indikator adanya pendapatan atau entri yang mengembangkan nilai aktiva dan mengurangi akun liabilitas. Di dalam buku pencatatan akuntansi kalau digambarkan dalam sebuah neraca, debit berada di segi kiri dimana ketika terjadi penambahan jumlah aset, seperti duit, perlengkapan, sewa dan yang lain akan mensugesti posisi neraca.





Sederhananya, perbedaan debit dan kredit dapat diartikan lewat jenis transaksi yang dilakukan. Jika debit adalah penambahan maka kredit merujuk pada penghematan.





Kreditur dan Debitur





Kreditur dan debitur adalah istilah yang digunakan untuk pihak pemberi kredit dan pihak yang mendapatkan kredit. Sederhananya, pengertian kreditur yakni pihak pemberi kredit atau tunjangan. Sedangkan debitur yaitu pihak peminjam. Namun untuk lebih detail berikut penjelasan antara kreditur dan debitur.





Apa Itu Kreditur?





Pengertian kreditur yaitu seseorang atau sebuah badan perjuangan pemberi kredit. Menurut UU No. 37 tahun 2004 wacana Kepailitan, pemahaman kreditur adalah orang dengan hak piutang baik karena kontrakatau undang-undang, dan mampu menagih hak tersebut di pengadilan.





Hak piutang yang dimaksud dalam pengertian kreditur di atas tidak sebatas pada piutang kredit. Apapun jenis transaksinya, jika salah satu pihak memiliki hak menerima pembayaran dari orang/tubuh perjuangan yang lain, maka pihak tersebut dapat dikategorikan sebagai kreditur.





Perbedaan Kreditur dan Debitur





Perbedaan antara kreditur dan debitur terletak pada perannya dalam transaksi dan regulasi pelindungnya. Kreditur yaitu pihak yang berperan menawarkan santunan pembiayaan, sedangkan debitur yaitu penerimanya.





Sementara itu dari sisi regulasi pelindung, kreditur punya hak khusus untuk melakukan beberapa tindakan saat kreditnya macet, contohnya penyitaan aset atau penuntutan di depan aturan. Meski demikian, lembaga kredit juga mendapat pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya tidak diktatorial dalam menagih haknya.





Syarat Umum Pemberian Kredit





Ketika suatu bank atau forum keuangan menawarkan pinjaman/uang kepada nasabah, tentu bank menghendaki uangnya bisa dikembalikan oleh kreditur. Karenanya, untuk memperkecil resiko gagal bayar atau dikembalikan biasanya dalam memperlihatkan kredit bank akan menimbang-nimbang beberapa hal yakni Character (kepribadian), Capacity (kapasitas), Capital (modal), Collateral (jaminan), dan Condition of Economy (kondisi perekonomian), atau sering disebut sebagai Analisis 5C.





Karakter





Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang) sangat kuat pada pertolongan kredit. Kreditur (pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan gosip dari lingkungan bisnisnya. Informasi dari lingkungan usahanya mampu diperoleh dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral, namun tidak mampu diperoleh dengan mudah oleh penduduk umum, alasannya berita tersebut cuma dapat diakses oleh pegawai Bank bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer yang terhubung secara online dengan bank sentral.





Kapasitas





Kapasitas adalah berafiliasi dengan kesanggupan seorang debitur untuk mengembalikan bantuan. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kesanggupan debitur dalam bidang administrasi, keuangan, pemasaran, dan lain-lain.





Modal





Dengan menyaksikan banyaknya modal yang dimiliki debitur atau menyaksikan berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menganggap modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan dipandang kian serius dalam melaksanakan usahanya.





Jaminan





Jaminan diharapkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak mampu mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pemberian.





Kondisi ekonomi





Keadaan perekonomian di sekitar daerah tinggal kandidat debitur juga harus diperhatikan untuk memperhitungkan keadaan ekonomi yang hendak terjadi pada kurun datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain persoalan daya beli penduduk , luas pasar, kompetisi, kemajuan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.





Liabilitas





Liabilitas ialah kewajiban perusahaan terhadap kreditor (pihak lain) untuk membayar atas transaksi yang dilaksanakan secara kredit. Istilah usang dari liabilitas ialah kewajiban (utang). Utang merupakan kata yang lebih sering didengar ketimbang liabilitas. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, liabilitas dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:





Liabilitas Lancar





Liabilitas lancar atau hutang tanpa kendala ialah keharusan untuk melunasi seluruh hutang dalam rentang waktu tidak lebih dari 1 tahun (12 bulan) atau satu siklus akuntansi, mirip utang perjuangan, utang wesel, utang beban, dan pemasukan diterima dimuka.





Liabilitas Jangka Panjang





Liabilitas jangka panjang atau utang jangka panjang ialah kebalikan dari liabilitas lancar, liabilitas jangka panjang waktu untuk pelunasannya lebih dari satu tahun (+12 bulan), mirip utang hipotek, utang obligasi, dan kredit investasi.





Liabilitas Lain-lain





Liabilitas lain-lain merupakan keharusan yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam liabilitas tanpa kendala dan liabilitas jangka panjang, seperti utang jaminan yang diterima dari konsumen.





Ekuitas





Ekuitas disebut juga modal (equity) ialah hak atau klaim para pemilik atas aktiva perusahaan atas kekayaan bersih (aset dikurangi kewajiban). Setoran pemilik dan sisa keuntungan higienis yang ditahan ialah ekuitas.





Perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi





Pengertian Debit dan Kredit





Dalam dunia akuntansi debit serta kredit ialah salah satu hal yang tidak mampu dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berafiliasi dan melengkapi. Setiap ada transaksi maka dua hal yang senantiasa berdampingan ini akan timbul. Tidak mampu dipisahkan dan pasti ada.





Kedua akun baik kredit dan debit ialah dua elemen yang niscaya selalu terpengaruh dalam pencatatan pembukuan akuntansi. Setiap transaksi yang dilakukan akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Pencatatan transaksi antara debit dan kredit harus mempunyai total yang serupa sehingga transaksi dapat dibilang sebanding (balance). Jika terdapat ketidakseimbangan dalam sebuah transaksi maka akan mempengaruhi pembukuan keuangan secara keseluruhan.





Perbedaan debit dan kredit pada akuntansi dapat ditandai dengan:





  • Transaksi kredit dapat dimaknai selaku acara meminjam uang di bank sedangkan debit yaitu aktivitas menabung di bank
  • Setiap transaksi masuk akan ditulis pada kolom debit sedangkan transaksi keluar masuk pada kolom kredit
  • Pada laporan laba rugi, pengeluaran dan kerugian akan dicatat dalam kolom debit, sedangkan pendapatan laba akan dicatat pada kolom kredit




Perbedaan debit dan kredit dalam perbankan





Selain penting dalam akuntansi, perumpamaan kredit dan debit adalah elemen umum dalam dunia perbankan. Nasabah sebuah bank akan memiliki dua pilihan untuk jenis kartu yang mampu digunakan, baik itu kartu kredit atau kartu debit. Hal utama yang menjadi perbedaan antara debit dan kredit dalam konteks bank yaitu fitur pada masing-masing kartu.





Kartu debit yaitu suatu kartu identitas nasabah selain buku rekening tabungan yang diterbitkan oleh pihak bank. Fungsi kartu debit yakni menunjukkan fasilitas kepada nasabah untuk melaksanakan transaksi. Penerbitan kartu debit terbilang sederhana alasannya biasanya akan diberikan serempak dikala pembukaan rekening.





Di segi lain, kartu kredit yaitu kartu transaksi yang diterbitkan oleh pihak bank dengan batasan jumlah dan syarat tertentu. Tagihan atas setiap transaksi yang dilaksanakan akan diberikan setiap kala tertentu sesuai janji permulaan. Perbedaan kartu debit dan kredit terletak pada sumber duit yang digunakan untuk proses transaksi.





Pemilik kartu kredit tidak harus mempunyai simpanan alasannya adalah uang yang digunakan bukan berasal dari rekening pribadi. Jika kartu debit yakni kartu untuk simpanan langsung, maka kartu kredit adalah kartu pertolongan sebab duit yang dipakai merupakan bentuk pinjaman ke bank. Secara lazim, perbedaan debit dan kredit dalam perbankan mampu dirangkum ke dalam dua poin, ialah:





Debit adalah acara pencatatan ketika terjadi pemasukan atau penambahan duit dalam rekening tabungan, sedangkan kredit adalah pengurangan uang dalam tabungan.





Debit ialah menabung sedangkan kredit ialah pengambilan duit di bank.





Itulah pembahasan mengenai apa itu debit dan kredit. Pada pada dasarnya debit adalah proses yang membuktikan adanya sebuah penambahan atau kenaikan sedangkan kredit adalah transaksi yang menjadikan adanya penghematan. Dalam dunia akuntansi, mengetahui perbedaan debit dan kredit pasti menjadi hal penting untuk menjalankan pembukuan serta mencatat setiap transaksi.





Membedakan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi





Setiap kali transaksi akuntansi dibentuk, setidaknya dua akun selalu terpengaruh. Akun tersebut yakni entri debit dicatat pada satu akun dan entri kredit dicatat kepada akun lainnya. Tidak ada batas atas jumlah akun yang terlibat dalam transaksi tetapi minimum tidak kurang dari dua akun.





Total dari debit dan kredit untuk setiap transaksi mesti senantiasa sama satu sama lain, sehingga transaksi akuntansi senantiasa dikatakan dalam keseimbangan. Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.





Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom yaitu yang paling penting dari semua kendali atas akurasi akuntansi. Seperti ini acuannya:





Debit mengacu pada segi kiri akun buku besar sedangkan kredit berafiliasi dengan sisi kanan akun buku besar. Dalam rekening eksklusif, penerima di debet sedangkan pemberi dikreditkan.





Apa pun yang masuk maka artinya masuk di-debit dalam akun neraca, sementara apapun yang keluar maka artinya akan dikreditkan di dalamnya.





Untuk laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian didebit, tetapi, semua pendapatan dan laba dikreditkan.





Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan bangunan, pengeluaran mirip honor, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain. Peningkatan kredit ini disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, ongkos keanggotaan, pemasukan sewa , keuntungan ditahan, hutang, dan lain-lain.





Debit merupakan pencatatan pembukuan ihwal penghematan deposito





Klasifikasi penentuan debit atau kredit





Dalam bidang akuntansi, terdapat beberapa penjabaran yang perlu diamati saat memilih debit dan kredit diantaranya:





  • Aset yaitu harta yang dimiliki suatu perusahaan
  • Liabilitas ialah keharusan perusahaan dalam melunasi utang
  • Ekuitas Pemilik yakni peminjam modal perusahaan
  • Income atau penghasilan yakni pendapatan perusahaan
  • Expenses atau pengeluaran yakni pengeluaran atau pembelanjaan perusahaan




Agar lebih mengerti lebih baik lagi. Di sini juga akan dibahas perihal penggunaan dari debit maupun kredit menurut ilmu akuntansi. Di sini ada nama masing-masing dari penggunaan debit serta kredit dalam akuntansi, mirip:





1. Asset





Pertama ada istilah yang disebut dengan Asset. Asset ini sendiri merupakan harta yang berbentukharta tanpa gangguan dan tidak tanpa kendala. Harta lancar ialah harta yang paling gampang dicairkan atau liquid.





Beberapa akun liquid dalam aset tanpa gangguan diantaranya adalah kas dan setara kas, piutang usaha, sewa dibayar dimuka dan masih banyak lagi lainnya. Untuk aset tidak tanpa kendala adalah mesin, kendaraan dan peralatan kantor. Makara ketika akun aset ini bertambah maka posisinya akan berada di debit.





2. Expenses (Beban)





Selanjutnya ada ungkapan expenses. Ini mampu diartikan selaku beban atau pembelanjaan yang mesti dijalankan agar bisnis terus berlangsung. Untuk beban atau expenses ini juga ikut bertambah jika di debitkan dan menyusut jika dikreditkan.





3. Liabilitas dan Ekuitas





Selanjutnya adalah akun hutang dan ekuitas, sebagai acuan perusahaan anda telah melakukan sumbangan kepada pihak Bank X sebesar Rp.50.000.000 untuk modal perjuangan.  Dari jurnal diatas dimengerti bahwa kas bertambah sebesar Rp.50.000.000 dari perlindungan bank. Hubungan debit kredit ini mampu diibaratkan dengan alasannya adalah balasan.





4. Akumulasi





Terakhir yaitu bagian dari aset tidak tanpa gangguan yang mampu bertambah nilainya bila dikreditkan ialah akumulasi. Akumulasi ini nantinya di neraca akan meminimalisir nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat – alat.





Dengan mencatat akumulasi dari kendaraan maupun alat – alat nantinya akan dengan gampang menganggap apakah aset tersebut mengalami kerugian atau laba saat dijual.





Dalam suatu transaksi debit maupun kredit memang tidak terpisahkan. Mengetahui kedua hal ini secara lebih dalam akan sungguh membantu untuk melaksanakan pembukuan. Ini adalah dasar untuk membuat suatu jurnal.





Jika sedang mengorganisir sebuah bisnis atau hanya sekedar untuk menertibkan keuangan. Pengetahuan semacam ini sangatlah penting.





Pentingnya Pencatatan Debit dan Kredit dalam Perusahaan





Sebuah bisnis dalam perusahaan pasti sering mengalami transaksi, baik secara internal maupun eksternal. Transaksi-transaksi tersebut mewajibkan perusahaan untuk membuat dokumen transaksi dalam bentuk pembukuan keuangan.





Salah satunya yakni untuk mengenali laju keluar masuknya dana perusahaan untuk meminimalisir kemungkinan over anggaran pada klasifikasi akun tertentu dalam pelaporan. Terdapat lima unsur yang ada dalam transaksi akuntansi, ialah utang, harta, pendapatan, modal dan ongkos atau beban.





Suatu transaksi debit sudah niscaya dibarengi dengan transaksi kredit. Perusahaan yang tidak memiliki dokumen pelaporan debit dan kredit tidak mampu mengendalikan pedoman keluar masuknya keuangan perusahaan. Selain itu, data-data keuangan perusahaan juga tidak dapat dilacak kalau saja terjadi sesuatu kepada keuangan perusahaan.





Dengan mencatat proses debit dan kredit diharapkan mampu membantu mengawasi keuangan perusahaan dari kemungkinan adanya korupsi atau fraud dari pegawai. Karena data debit dan kredit yang bagus senantiasa disertai dengan kuitansi atau nota resmi yang sanggup menerima amanah.





Jika Anda kesusahan dalam mengelola proses keuangan dan kesusahan dalam pencatatan akun kredit dan debit secara terperinci, Anda mampu menjajal menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang mempunyai fitur sesuai keperluan perjuangan Anda dan gampang pengoperasiannya.





Perbedaan antara Kredit dan Debit





Perbedaan kredit & debit paling biasa ialah jikalau debit diartikan sebagai pertambahan uang, sementara kredit diartikan selaku pengeluaran uang dalam proses transaksi.





Debit diartikan sebagai pertambahan uang dalam tabungan atau rekening dan juga bisa diartikan selaku pertambahan transaksi. Sedangkan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang saat bertransaksi.





Namun dalam istilah perbankan kredit lebih diketahui dengan penyediaan uang atas akad pinjam antara pihak bank dan nasabahnya. Disini, pihak bank memberikan rentang waktu pada nasabah untuk melunasi atau mencicil pemberian mereka.





Secara keseluruhan, perbedaan debit dan kredit tidak mampu diartikan selaku pertambahan atau berkurangnya simpanan. Untuk kepentingan laporan keuangan perbedaan debit dan kredit tidak sesederhana itu. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit yang mesti Anda ketahui.





Debit apa debet?





Komunikasi di bidang ekonomi atau perbankan tidak jarang menggunakan perumpamaan debet, contohnya pada lajur debet dan lajur kredit. Frekuensi penggunaan perumpamaan lajur debet cukup tinggi, namun bentuk istilah yang benar adalah lajur debit, kata debit diserap secara utuh dari kata Inggris “debit”.





Apa ciri khas pembukuan tunggal?





Pembukuan tunggal artinya dalam setiap transaksi yang dicatat dalam pembukuan dikerjakan dengan entri tungga. Berikut karakteristik pembukuan tunggal :





  • Tidak ada akun, alasannya cuma mengenal kas masuk dan kas keluar.
  • Laporan keuangannya masih sederhana.
  • Biasanya dipakai oleh perusahan kecil.




Apa itu saldo debit dan saldo kredit?





Debit adalah pencatatan penghematan nominal duit sementara kredit ialah pencatatan dimana duit bertambah. Transaksi debit bisa diartikan sebagai acara menabung di bank sementara kredit mampu diartikan sebagai acara peminjaman duit di bank. Debit merupakan pencatatan perihal berkurangnya simpanan atau deposito.





Apa arti debet kredit dan saldo?





Arti debet atau debit yakni entri akuntansi yang meningkatkan akun aset atau beban, menghemat akun liabilitas atau ekuitas. Posisi debet berada di sebelah kiri dalam neraca saldo atau pembukuan. Sebaliknya, kredit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun liabilitas atau ekuitas, menurunkan akun aset atau beban.





Kenapa debit dan kredit harus sama?





Alasan mengapa sisi debit dan kredit harus sebanding, alasannya segi debit menawarkan segi pemasukan atau segi dari sumber dana yang ada pada suatu perusahaan. Sisi kredit menggambarkan dari pengeluaran dana sebuah perusahaan. Sehingga akan masuk nalar jika sisi debit dan kredit wajib balance.





Perbedaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi





Dalam setiap pengerjaan transaksi akuntansi setidaknya kedua akun ini akan senantiasa terpengaruh. Akun yang dimaksud ialah kolom debit dan kolom kredit. Transaksi tersebut akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Tidak ada batasan banyaknya akun yang dicatat dalam setiap transaksi, tetapi minimal tidak kurang dari dua akun.





Total transaksi yang dicatat dalam debit dan kredit untuk setiap transaksi haruslah sama antara satu dan yang lain sehingga transaksi dapat dikatakan balance atau sebanding. Jika sebuah transaksi tidak sebanding maka akan kuat pada pembukuan keuangan.





Dengan begitu penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom ialah hal yang penting. Berikut contoh perbedaan debit dan kredit yang mesti Anda ketahui:





Debit mengacu pada segi kiri akun buku besar, sementara kredit berada pada segi kanan akun buku besar. Dalam rekening penerima akan tercatat dalam akun debit sementara pemberi dalam akun kredit.





Seluruh transaksi keuangan yang masuk maka artinya masuk dalam akun debit pada neraca. Sementara transaksi apapun yang keluar maka dicatat dalam akun kredit.





Dalam laporan laba rugi seluruh pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sementara untuk pendapatan ditulis dalam kredit.





Peningkatan debit disebabkan oleh peningkatan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, asuransi. Peningkatan kredit disebabkan oleh peningkatan dana pemegang saham, ongkos, laba ditahan, hutang dan lain-lain.





Apa itu saldo debet?





Saldo Debit atau debit balance ialah saldo akun di mana total debit lebih besar dibandingkan dengan total kredit sebuah akun. Ketika saldo percobaan ditarik, total debit sebaiknya mempunyai nilai yang sama dengan total kredit di sebuah perusahaan secara keseluruhan.





Katru Kredit Dan Kartu Debit





Sebagai nasabah Anda akan memiliki dua opsi kartu yang mampu digunakan untuk melakukan transaksi. Salah satu perbedaan debit dan kredit dalam perbankan yaitu mencakup pada fitur yang dimiliki.





Kartu Debit





Kartu debit atau debit yaitu kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai pemanis rekening tabungan kebanyakan. Setiap simpanan mempunyai satu kartu debit untuk membuat lebih mudah Anda bertransaksi dengan menggunakan uang dalam tabungan. Syarat penerbitan kartu debit oleh pihak bank sungguh sederhana, cukuplah Anda memiliki akun bank. Tidak ada limit transaksi dalam kartu debit, tetapi tentukan rekening tabungan Anda tidak kosong.





Kartu Kredit





Kartu kredit atau kredit yakni kartu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi dengan batas-batas jumlah kredit dan syarat tertentu. Nantinya akan ada tagihan atas transaksi yang sudah dijalankan pada kala tertentu. Kartu kredit yang umum dipakai tidak diperlukan rekening bank penerbit kartu karena sumber dana tidak diambil dari rekening. Biasanya bank akan mematok sejumlah syarat untuk mempublikasikan kartu kredit pada nasabahnya. Syarat untuk tiap jenis produk kartu kredit akan berbeda tergantung kebijakan bank.





Meskipun tidak memiliki sumber dana, ada ketentuan limit kartu kredit yang merupakan batas optimal penggunaan kartu. Keuntungan yang didapat dengan memakai kartu kredit ialah Anda juga mampu melaksanakan penarikan tunai lewat ATM umumdengan sedikit ongkos komplemen. Selain itu, pengguna kartu kredit akan mendapat keuntungan lain berbentukcicilan dengan bunga 0 persen atau point yang bisa ditukar dengan kado tertentu.





Bentuk kartu kredit hampir sama dengan kartu debit, Anda juga akan diberikan PIN  (Personal Identification Number)  khusus untuk kartu kredit yang dimiliki, perlu dikenang penggunaan PIN ini sangatlah penting untuk mempertahankan keselamatan kartu dan transaksi yang dijalankan. Setiap bank memiliki produk kartu kredit dengan aneka macam penawaran menarik salah satunya CIMB Niaga yang memberikan kemudahan dan banyak sekali macam akomodasi seperti bonus poin xtra, airport lounge, derma asuransi, dll untuk Anda yang berhasrat mempunyai kartu kredit





Rangkuman





Dapat ditarik kesimpulan untuk perbedaan debit dan kredit:





  1. Debit ialah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang.
  2. Transaksi debit bisa diartikan sebagai kegiatan menabung di bank sementara kredit mampu diartikan sebagai kegiatan peminjaman uang di bank.
  3. Debit ialah pencatatan ihwal berkurangnya simpanan atau deposito.