Cara Menghadapi Anak Autis Yang Tantrum

Begini Ya Mom, 7 Cara Menghadapi Anak Autis yang Tantrum
Begini Ya Mom, 7 Cara Menghadapi Anak Autis yang Tantrum from klubwanita.com

Anak autis yang tantrum dapat menjadi tantangan bagi para orang tua. Tapi sebenarnya, hal ini juga merupakan bagian normal dari tahap perkembangan anak autis. Tantrum dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Tantrum dapat berupa loncatan, menangis, menjerit, atau melakukan hal-hal yang tidak diinginkan di tempat umum. Meskipun tantrum dapat menjadi hal yang menakutkan dan menyebalkan, para orang tua dapat meminimalkan tantrum dengan cara yang tepat.

Ketika anak autis mengalami tantrum, ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk menghadapinya. Pertama, para orang tua harus tetap tenang. Saat anak autis melakukan tantrum, orang tua harus menjaga kesabaran dan jangan mengambil tindakan yang dapat membuat situasi semakin buruk. Jika orang tua terlalu emosional, anak autis akan menangkap dan mengulangi perilaku yang sama.

Kedua, para orang tua harus melakukan distraksi. Hal ini membantu mengubah fokus anak autis dari hal yang membuatnya marah atau menangis. Distraksi dapat berupa permainan, musik, atau menonton film. Hal tersebut dapat mengalihkan perhatian anak autis dari hal yang menyebabkan tantrum.

Ketiga, para orang tua harus mengajarkan keterampilan koping. Anak autis dapat belajar cara untuk mengendalikan emosinya. Orang tua harus menunjukkan cara untuk mengendalikan emosi yang tepat, seperti menarik napas dalam-dalam atau melepaskan napas secara perlahan. Hal ini dapat membantu anak autis untuk mengendalikan tantrumnya.

Keempat, para orang tua harus memberikan hadiah. Orang tua harus memberikan hadiah kepada anak autis setelah dia berhasil mengendalikan emosi dan tidak melakukan tantrum. Hadiah dapat berupa permainan, makanan, atau apapun yang dia suka. Ini akan membuatnya lebih percaya diri dan membuatnya lebih bersemangat untuk mengendalikan emosinya.

Kelima, para orang tua harus memberikan pujian. Hal ini dapat membantu anak autis untuk mengendalikan tantrumnya. Orang tua harus berbicara dengan anak autis dengan suara yang lembut dan berbicara dengan kata-kata positif. Hal ini akan membuat anak autis merasa dihargai dan menghargai orang lain.

Keenam, para orang tua harus mengambil kontrol. Orang tua harus mengambil kontrol situasi dan menjelaskan kepada anak autis tentang bagaimana perilaku yang tidak diinginkan tidak dapat diterima. Orang tua harus mengajarkan anak autis untuk mengerti bahwa perilaku yang tidak diinginkan bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Ketujuh, para orang tua harus memberikan waktu dan ruang. Dalam situasi tertentu, para orang tua harus memberikan anak autis waktu dan ruang untuk menenangkan diri. Ini akan memungkinkan anak autis untuk meregangkan ototnya dan menenangkan diri tanpa menggerakan benda-benda atau melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kedelapan, para orang tua harus berkomunikasi dengan anak autis. Orang tua harus meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak autis tentang apa yang dia rasakan saat sedang marah atau menangis. Orang tua harus mengajarkan cara berbicara yang baik sehingga anak autis dapat menyampaikan perasaannya dengan cara yang lebih tepat.

Kesembilan, para orang tua harus mencari bantuan profesional. Jika anak autis mengalami tantrum yang berat, para orang tua harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental yang dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat. Ahli kesehatan mental dapat membantu anak autis untuk mengekspresikan emosi dan mengendalikan tantrumnya.

Kesepuluh, para orang tua harus mencari bantuan dari keluarga dan teman. Keluarga dan teman dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat bagi orang tua. Ini juga akan membantu orang tua untuk merasa lebih nyaman dan terbuka saat berbicara dengan anak autis tentang tantrumnya.

Dengan mengikuti beberapa langkah di atas, para orang tua dapat membantu anak autis mereka untuk mengendalikan tantrumnya. Hal ini penting bagi para orang tua untuk mengerti bahwa tantrum dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Dengan mengambil tindakan yang tepat dan mencari bantuan yang tepat, para orang tua dapat membantu anak autis mereka untuk mengendalikan tantrumnya.